Dari Jabir ibnu Abdillah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang berdoa ketika selesai mendengar adzan:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ
(Ya Allah, Rabb (pemilik) panggilan yang sempurna ini dan (pemilik) shalat yang (hendak) didirikan. Berilah Al-Wasilah dan Al-Fadhilah kepada Muhammad, dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan)
maka dia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari, Kitabul Adzan Bab Ad-Du’a ‘inda An-Nida, no. 579)
Dan disunnahkan membaca Shalawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum membaca doa ini berdasarkan hadits Abdillah bin Amr bin Al-‘Ash radhiallahu ‘anhuma yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim no. 384 (Asy-Syarhul Mumti’, 2/78)
assalamualaikum.
afwan.
do’a di atas dibaca oleh yg mendengar adzan kan? lalu bagaimana dg muadzinnya? apakah juga disyariatkan berdo’a dg do’a di atas?
jazakallahu khairan.
Ya termasuk mu’adzinnya
Betul berikut yang mengumandangkan, yang mendengar , bahkan yang lagi bekerja pun ( lagi sibuk kuli ) harus berhenti sejenak ( andai kaga penting-penting banget mah ) kemudian yang lagi baca Al-Qur’an juga harus reses dan menjawab.yang lagi datang bulan atau junub pun – kecuali lagi buang hajat . wassalam.