Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ لَمۡ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعۡمَةً أَنۡعَمَهَا عَلَىٰ قَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (al-Anfal: 53)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah menjelaskan ayat di atas, beliau mengatakan
فإن الله لم يك مغيرا نعمة أنعمها على قوم من نعم الدين والدنيا، بل يبقيها ويزيدهم منها، إن ازدادوا له شكرا
Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan mengubah suatu nikmat yang diberikan kepada suatu kaum baik nikmat agama maupun nikmat duniawi Allah subhanahu wa ta’ala justru akan mengukuhkan dan menambahnya apabila ia menambah rasa syukurnya.
(lebih…)