Pertanyaan: Bagaimana hukumnya mencela orang-orang yang iltizam (menjalankan dan taat) perintah Allah dan Rasul-Nya?

Jawaban: Mencela orang-orang yang iltizam terhadap perintah Allah dan Rasul-nya dikarenakan ke-iltizam-an mereka, hukumnya adalah haram dan sangat berbahaya bagi si pelaku. Karena dikhawatirkan kebenciannya terhadap mereka (orang yang iltizam) adalah karena mereka istiqomah diatas agama Allah, sehingga ketika itu celaan yang dilontarkan kepada mereka sebenarnya adalah celaan terhadap agama. Sehingga Allah serupakan orang yang mencela dengan orang yang disebutkan Allah dalam firman-Nya pada surat At Taubah:

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya Kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.” (QS. At Taubah: 65-66)

Surat ini diturunkan menceritakan tentang orang-orang munafik yang mereka berkata, “Kami belum pernah melihat para pembaca (Al-Qur’an) kami yang lebih buncit perutnya, lebih berdusta lisannya dan pengecut saat berhadapan dengan musuhnya”. Maksudnya adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya.

Maka jauhkan diri dari mencela para ahlul haq karena keadaan mereka yang menjalankan perintah agama, Allah berfirman dalam QS. Al Muthoffifin: 29-36:

Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”, Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Semoga shalawat dan salam tercurah pada nabi kita Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya dan para shahabatnya.

Tanya Jawab Seputar Wanita
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin