Termasuk tipu daya syetan yaitu ia memerintahkan manusia mengenakan pakaian yang satu, berseragam, berkeadaan dan berjalan dengan aturan tertentu, guru tertentu serta tarikat tertentu pula. Syetan menganjurkan mereka mentaati hal tersebut, sebagaimana ketaatan mereka terhadap hal-hal yang wajib. Maka mereka tidak keluar dari aturan main tersebut, lalu orang yang keluar daripadanya mereka sikapi dengan kejam dan mereka olok-olok, 1) bahkan mungkin seseorang dari mereka menetapkan tempat tertentu untuk shalat, dan tidak mau shalat kecuali di tempat tersebut. Padahal Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang seseorang mengambil tempat tertentu untuk shalat sebagai-mana unta mengambil tempat tertentu untuk dirinya. (Hadits shahih).

Demikian juga Anda melihat salah seorang dari mereka tidak shalat kecuali di atas sajadah, padahal Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah shalat di atas sajadah. Juga tidak pernah digelarkan sajadah di hadapan beliau, tetapi beliau shalat di atas lantai, dan mungkin sujud di atas tanah, beliau juga shalat di atas tikar. 2) Jadi beliau shalat di atas sesuatu yang sesuai dan cocok sebagai hamparan, jika tidak ada, maka beliau shalat di atas lantai.

Orang-orang tersebut menyibukkan dirinya menghafal simbol-simbol daripada syariat dan hakikat. Maka mereka hanya menghadapi simbol-simbol yang diada-adakan itu, karenanya mereka bukanlah ahli fiqh, tidak pula ahli hakikat.

Barangsiapa merenungkan petunjuk Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan sirah (perjalanan hidup) beliau, niscaya ia akan mendapatinya berbeda dengan petunjuk yang dibawa oleh orang-orang tersebut. Terkadang Rasulullah mengenakan baju, jubah, sarung, atau selendang, dan beliau menunggang kendaraan yang datang, terkadang beliau duduk di atas lantai, di atas tikar atau terkadang pula di atas permadani, terkadang berjalan sendirian, terkadang pula bersama para sahabat beliau.*’

Dan petunjuk beliau adalah agar tidak memaksakan diri dan mengikatkan diri dengan sesuatu yang tidak diperintahkan Allah. Karena itu, antara petunjuk beliau dengan petunjuk mereka terdapat perbedaan yang sangat jauh.

Ighatsatul Lahfan – Ibnul Qoyyim Al Jauziyah

Footnote
1) Demikianlah, bahkan para ahli hizbiyah (kelompok) pada masa sekarang melakukan lebih dari itu, meskipun dari segi bentuk, macam dan tampilannya berbeda-beda.
2) Semuanya ini adalah shahih dan banyak kita dapati dalam kitab-kitab Syama’il (Sifat-sifat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam).